“Wow!” Aku memekik
pelan. Tiga buah buku tersembul dari balik amplop coklat. Pelan-pelan aku
mendekatkan kedua tanganku di atas ketiga buku. Menyentuh sampulnya, dan
mengusapnya perlahan. “Kado yang manis dipergantian usiaku tahun ini,” gumamku
dengan seulas senyum menghias dibibir.
***
Sejak kecil aku suka membaca. Bagiku buku adalah
pusat kehidupan. Sehingga aku merasa sangat kehilangan jika harus berjauhan dengan
yang namanya buku (ceille, yang jadi
pasanganku nanti jangan cemburu ya, hehehe).
Kesukaanku pada buku, membuat aku
selalu terobsesi untuk membaca dan membeli buku. Bahkan selalu merasa senang
tujuh turunan (ada gak ya, hihihi) jika ada seseorang yang bersedia memberiku sebuah
buku. Siapapun itu. Mau? *ngarep.com.
Awal bulan september 2013. Beberapa
hari sebelum ulang tahunku. Seorang teman lama tiba-tiba menyapaku di dunia
maya. Ditengah-tengah perbincangan tiba-tiba dia menyeletuk menanyakan tanggal ulang
tahunku. Dengan terkekeh aku menjawab, “Mau kasih kado? Ditunggu lho.”
“Langsung di todong nih,” sahutnya tertawa.
“Lebih bagus! daripada nanti gak ada yang kasih hadiah,” aku
menyambar cepat perkataannya.
“Mau apa?” dia bertanya serius. “Bukan
permintaan yang sulit lho ya,”
sambungnya kemudian. “Aku mau buku,” ujarku tegas tanpa
pikir panjang.
“Oke,” dia menjawab singkat lalu
menutup perbincangan.
Aku tertawa mendengar jawabannya.
Merasa penawarannya hanya sebuah lelucon. Hingga beberapa hari kemudian, dia
kembali menghubungi. Menanyakan tentang judul salah satu buku. Aku menjawab
belum pernah membacanya. Dia mengatakan akan memberikan buku itu padaku. Masih
dengan lelucon aku mengatakan akan bersenang hati menerimanya. Dia lalu
menanyakan alamat rumah, dan menyatakan akan segera mengirim buku tersebut.
Empat hari sebelum hari ulang tahun. Dia
mengirimkan gambar nota pengiriman paket buku. Melihat gambar tersebut, aku
tertegun. Tak percaya dia benar-benar memberikan buku untuk kado ulang tahunku.
Sebab sudah hampir dua tahun kami jarang berkomunikasi. Aku segera mengucapkan
terima kasih dengan rasa senang setengah mati. Membayangkan sebuah buku akan
menjadi kado di hari ulang tahunku.
Tiga hari kemudian, sebuah nomor baru
tampil di layar handphone. Ternyata dari petugas pos. Petugas tersebut mengatakan
ada kiriman dari Bali, dan tidak ada orang di alamat yang dituju. Aku meminta
pada petugas tersebut untuk menunggu sebentar. Sebab rumah yang dituju tersebut
adalah rumah ibu kos. Sedangkan tempat kosku sendiri berselisih lima rumah dari
rumah ibu kos.
Aku segera berlari menuju rumah ibu
kos. Dalam perjalanan, aku melihat sepeda motor dengan lambang warna pos parkir
di kios pulsa. Tepat disebelah rumah ibu kos. Aku kemudian menghampiri petugas yang
memakai warna senada dengan warna sepeda motor. Memberitahukan bahwa aku
penerima kiriman paket dari Bali. Petugas tersebut lalu menyodorkan nota untuk
ditandatangani sebagai bukti penerimaan. Sambil menandatangani nota penerimaan,
aku melirik dua paket ukuran buku di atas meja. Satu paket tipis dan satu paket
lebih besar. Setelah selesai menandatangani aku menunggu paket tipis yang ada
dibagian bawah untuk diserahkan. Eh, ternyata perkiraanku salah. Petugas pos memberikan
bungkusan yang lebih besar. Aku mengucapkan terima kasih sambil tercengang memegang
bungkusan paket tersebut.
Dalam perjalanan kembali ke kos, hatiku
sangat bahagia. Tidak menduga mendapat paket yang lebih besar. Pasti lebih dari
satu. Pikirku dalam hati. Walaupun penasaran dengan isinya, tapi aku belum
berani membuka. Sebab ulang tahunku masih dua hari lagi.
Pukul 00.00 hari rabu. Aku masih asyik
mengerjakan tugas kuliah. “Brrrt!” tiba-tiba handphone di atas meja bergetar.
Satu sms tampil di layar. Dengan nama pengirim teman lamaku. Isi pesannya
adalah ucapan ulang tahun. Tak terasa air mataku menitik. Kado dan ucapannya
menjadi yang pertama dalam usia baruku. Sambil tersenyum aku bergumam, “thanks, bro. You’re my best friend.” Kemudian
dengan berhati-hati aku membuka bungkusan paket yang sudah menghuni mejaku
selama dua hari.
***
Ups,
gara-gara kegirangan menceritakan hadiah ultahku sampai lupa deh dengan salah satu persyaratan. Hehehe...
Special todonganku
buat empieee.net.
1. Tampilannya blognya menarik,
lembut, sederhana tetapi penuh keceriaan.
2. Sebaiknya gak nongolin widget dengan fungsi yang hampir-hampir mirip kayak Flagcounter dan
Feedjit, Total Tayang Halaman dan Pembaca Blog. Mubadzir kan kalau fungsinya sama? Mending spacenya dibuat widget
yang lain.
Special todonganku
buat empieee.
1. Happy Birthday, wish you
all the best.
2. Tetap semangat nge-blog. Apapun yang terjadi! Hihihi.
manis bangetttt :)
ReplyDeletehadiah special dari Bali ^^
makasih udah ikut gabung di Giveaway dan masukannya buat empieee.net
semangat ngebolg terus buat kamuh darla..
makasih juga kunjungannya.. siap! :)
ReplyDelete