Sunday 7 February 2016

CINTA, TEKA-TEKI, DAN KEMATIAN BY ASMA NADIA



Identitas Buku
Judul               : Pesantren Impian
Penulis             : Asma Nadia
Penerbit           : AsmaNadia Publishing House
Terbit               : Juli, 2014
ISBN               : 978-602-9055-29-0
Tebal               : 314 hlm




Saya pertama kali membaca Pesantren Impian ketika duduk di bangku SMA. Saat itu, kisahnya diangkat menjadi cerita bersambung di majalah Annida. Jadi ketahuan nih, berapa usia saya sekarang... hwehwehe.

Saya menyukai kisah-kisah detektif. Karena itu, saya langsung tertarik ketika membaca Pesantren Impian. Tokoh gadis yang tersembunyi membuat saya penasaran. Sayangnya, waktu itu saya tidak berlangganan Annida. Saya hanya membeli Annida ketika ada agen Annida yang mendatangi sekolah. Kisah tentang gadis pun tidak pernah terselesaikan dalam benak saya.
Ingatan tentang gadis tiba-tiba hadir ketika saya mengetahui Pesantren Impian dijadikan sebuah novel oleh Asma Nadia. Sebab, ini akan membayar rasa penasaran terhadap gadis setelah bertahun-tahun berlalu.

Mengapa saya penasaran terhadap gadis?
Gadis adalah tokoh sentral dalam novel Pesantren Impian. Perempuan yang secara tidak sengaja membunuh seorang laki-laki di sebuah hotel. Selama ini ia berhasil menipu banyak laki-laki dengan alasan uang. Tapi, kini? Ia sudah menjadi pembunuh.




Apa kaitan gadis dengan Pesantren Impian?
Pesantren Impian adalah tempat rehabilitasi di sebuah pulau yang bahkan tidak tercantum dalam peta. Pulau itu bernama Lhok Jeumpa. Gadis bersama dengan empat belas remaja putri lainnya mendapat undangan untuk tinggal di Pesantren Impian. Gadis menerima undangan tersebut demi untuk menghindari polisi. Ya! Gadis tidak mau ditangkap.

Apakah Pesantren Impian dapat menyelematkan gadis?
Tanpa gadis ketahui, seorang polisi juga menerima undangan. Ia berada di antara empat belas orang yang akan bersama-sama dengan gadis tinggal di Pesantren Impian. Eni, sang polisi, tertarik tinggal di Pesantren Impian semata-mata karena mendapat informasi tentang keikutsertaan gadis.


Apakah Eni dapat menemukan gadis?
Selain Eni, terdapat empat belas remaja putri yang diundang tinggal di Pesantren Impian. Semua remaja putri tersebut memiliki masa lalu yang kelam dan salah satunya adalah pembunuh yang dicari Eni. Tapi, siapa gadis itu? Berkali-kali Eni membaca catatannya, tapi tak jua menemukan jawaban.


Bagaimana siasat Eni selanjutnya dalam menemukan si gadis?
Eni yang hampir frustasi kemudian menemukan suatu cara untuk memancing gadis. Ia membuat gosip tentang seorang pembunuh yang berada di antara mereka. Menurutnya, jika pancingannya berhasil, pasti ada korban sebentar lagi. Korban itu tentu saja dia, si pembuat gosip. Ia pun bersiap-siap.


Apakah siasat Eni berhasil?
Ada pembunuhan setelah Eni menyebarkan gosip. Tapi, korban pembunuhan tersebut adalah Yanti. Bukan Eni. Tidak hanya itu, Butet hampir saja diculik dan Rini dilempar dari atas tebing di tepi laut.

Apakah ini perbuatan gadis?
Apakah akhirnya Eni dapat membawa gadis ke penjara?
Siapakah Teungku Budiman, sang pemilik Pesantren Impian?
Apakah Teungku Budiman berniat menyerahkan gadis kepada Eni? Atau sebaliknya, melindungi gadis dari pembunuhan yang tak disengaja?

Semua pertanyaan itu dapat terjawab jika kita telah menyelesaikan membaca novel Pesantren Impian hingga akhir. Ya,teka-teki tentang gadis disimpan begitu rapat oleh Asma Nadia. Sejak bagian awal, gadis hanya dikisahkan sebagai gadis. Tidak ada petunjuk yang tersisa. Lalu, siapa sebenarnya gadis? Asma Nadia menjawabnya di bagian terakhir novel. Halaman terakhir, dan itu pun hanya disebutkannya sekali. Ketika suami si gadis menceritakan masa lalunya.




Eh, si gadis menikah? Dengan siapa? Penasaran? 
Baca saja kisahnya dalam Pesantren Impian. Intrik tentang cinta dan kematian yang dikisahkan secara cantik oleh Asma Nadia. Menegangkan tapi juga melegakan. Sebab, saya tak menemukan celah untuk memberi masukan. Hwehehe..



Wajah mana yang kau kenakan kini, yang membuai atau melukai?

Pilihan mana yang akan kau kenakan kini, membaca dari meminjam atau membeli sendiri?






Artikel Terkait

5 comments:

  1. Makasih reviewnya... Usul nama korban jiwa dirahasiakan biar ga spoiler, hehehe. Semoga berkenan menonton filmnya syukur2 bs di hari perdana tayang 3 Marer 2016🙏🏻☺️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih bersedia membaca reviewnya. Saran akan dilaksanakan! hehehe. Berharap bisa menonton tayangan perdana, :D

      Delete
  2. Guru fisika yang rajin membaca buku nih. Keren

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih... komennya baru dibaca bang, maafkan.. hehehe

      Delete
  3. Waihhhhu ini buku ke berapa ya kaka bacaa? Keren abis niii.. mantap hehehehhehe jd pengen baca judulnya bikin meleleh

    ReplyDelete

Terima Kasih atas kunjungannya