Identitas Buku
Judul : Pesantren
Impian
Penulis : Asma Nadia
Penerbit : AsmaNadia
Publishing House
Terbit : Juli, 2014
ISBN : 978-602-9055-29-0
Tebal : 314 hlm
Saya pertama kali
membaca Pesantren Impian ketika duduk di bangku SMA. Saat itu, kisahnya
diangkat menjadi cerita bersambung di majalah Annida. Jadi ketahuan nih, berapa
usia saya sekarang... hwehwehe.
Saya menyukai
kisah-kisah detektif. Karena itu, saya langsung tertarik ketika membaca Pesantren Impian. Tokoh gadis yang tersembunyi membuat saya penasaran. Sayangnya,
waktu itu saya tidak berlangganan Annida. Saya hanya membeli Annida ketika ada agen
Annida yang mendatangi sekolah. Kisah tentang gadis pun tidak pernah terselesaikan
dalam benak saya.
Mengapa saya
penasaran terhadap gadis?
Gadis adalah tokoh sentral dalam novel Pesantren
Impian. Perempuan yang secara tidak sengaja membunuh seorang laki-laki di
sebuah hotel. Selama ini ia berhasil menipu banyak laki-laki dengan alasan
uang. Tapi, kini? Ia sudah menjadi pembunuh.
Apa kaitan gadis
dengan Pesantren Impian?
Pesantren Impian
adalah tempat rehabilitasi di sebuah pulau yang bahkan tidak tercantum dalam
peta. Pulau itu bernama Lhok Jeumpa. Gadis bersama dengan empat belas
remaja putri lainnya mendapat undangan untuk tinggal di Pesantren Impian. Gadis
menerima undangan tersebut demi untuk menghindari polisi. Ya! Gadis tidak
mau ditangkap.
Apakah Pesantren
Impian dapat menyelematkan gadis?
Tanpa gadis ketahui,
seorang polisi juga menerima undangan. Ia berada di antara empat belas orang
yang akan bersama-sama dengan gadis tinggal di Pesantren Impian. Eni,
sang polisi, tertarik tinggal di Pesantren Impian semata-mata karena mendapat informasi
tentang keikutsertaan gadis.
Apakah Eni dapat menemukan
gadis?
Selain Eni, terdapat
empat belas remaja putri yang diundang tinggal di Pesantren Impian. Semua
remaja putri tersebut memiliki masa lalu yang kelam dan salah satunya adalah
pembunuh yang dicari Eni. Tapi, siapa gadis itu? Berkali-kali Eni
membaca catatannya, tapi tak jua menemukan jawaban.

Bagaimana siasat
Eni selanjutnya dalam menemukan si gadis?
Eni yang hampir
frustasi kemudian menemukan suatu cara untuk memancing gadis. Ia membuat
gosip tentang seorang pembunuh yang berada di antara mereka. Menurutnya, jika
pancingannya berhasil, pasti ada korban sebentar lagi. Korban itu tentu saja
dia, si pembuat gosip. Ia pun bersiap-siap.
Ada pembunuhan
setelah Eni menyebarkan gosip. Tapi, korban pembunuhan tersebut adalah Yanti. Bukan
Eni. Tidak hanya itu, Butet hampir saja diculik dan Rini dilempar dari atas
tebing di tepi laut.
Apakah ini
perbuatan gadis?
Apakah akhirnya
Eni dapat membawa gadis ke penjara?
Siapakah Teungku
Budiman, sang pemilik Pesantren Impian?
Apakah Teungku
Budiman berniat menyerahkan gadis kepada Eni? Atau sebaliknya,
melindungi gadis dari pembunuhan yang tak disengaja?
Semua pertanyaan itu dapat terjawab jika kita telah menyelesaikan membaca novel Pesantren Impian hingga akhir. Ya,teka-teki tentang gadis disimpan begitu rapat oleh Asma Nadia. Sejak bagian awal, gadis hanya dikisahkan sebagai gadis. Tidak ada petunjuk yang tersisa. Lalu, siapa sebenarnya gadis? Asma Nadia menjawabnya di bagian terakhir novel. Halaman terakhir, dan itu pun hanya disebutkannya sekali. Ketika suami si gadis menceritakan masa lalunya.
Eh, si gadis menikah?
Dengan siapa? Penasaran?
Baca saja kisahnya
dalam Pesantren Impian. Intrik tentang cinta dan kematian yang dikisahkan
secara cantik oleh Asma Nadia. Menegangkan tapi juga melegakan. Sebab, saya tak
menemukan celah untuk memberi masukan. Hwehehe..
Wajah mana yang kau kenakan kini, yang membuai atau melukai?
Pilihan mana yang akan kau kenakan kini, membaca dari meminjam atau membeli sendiri?
Makasih reviewnya... Usul nama korban jiwa dirahasiakan biar ga spoiler, hehehe. Semoga berkenan menonton filmnya syukur2 bs di hari perdana tayang 3 Marer 2016ππ»βΊοΈ
ReplyDeleteTerima kasih bersedia membaca reviewnya. Saran akan dilaksanakan! hehehe. Berharap bisa menonton tayangan perdana, :D
DeleteGuru fisika yang rajin membaca buku nih. Keren
ReplyDeleteTerima kasih... komennya baru dibaca bang, maafkan.. hehehe
DeleteWaihhhhu ini buku ke berapa ya kaka bacaa? Keren abis niii.. mantap hehehehhehe jd pengen baca judulnya bikin meleleh
ReplyDelete