Berawal dari kolom opini Kompas yang berjudul Ahli
Waris Budaya Dunia, aku menemukan kata-kata nasionalisme yang heroik. Tentunya dalam
bidang kebudayaan. Kata-kata itu diambil dari pembukaan Surat Kepercayaan Gelanggang.
Surat yang dibuat oleh sekumpulan seniman pada tanggal 18 Februari 1950. Cukup
tua ya? Hehehe.
Seperti apa sih kata-kata nasionalisme yang heroik
itu? Ini dia kata-katanya.
1. Kami adalah
ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia, dan kebudayaan ini kami teruskan
dengan cara kami sendiri.
2.
Keindonesiaan
kami tidak semata-mata karena kulit kami yang sawo matang, rambut kami yang
hitam, atau tulang pelipis kami yang menjorok ke depan, tapi lebih banyak oleh
apa yang diutarakan oleh wujud pernyataan hati dan pikiran kami
3.
Dalam melaksanakan Kebudayaan
Nasional, kami berusaha menciptakan dengan kesungguhan dan sejujur-jujurnya
sebagai perjuangan untuk mempertahankan dan mengembangkan martabat diri kami
sebagai Bangsa Indonesia di tengah masyarakat bangsa-bangsa.
4. Musuh kami bukanlah manusia,
karena kami adalah anak manusia. Musuh kami adalah unsur-unsur yang membelenggu
manusia, dan karenanya kami ingin membebaskan manusia itu dari rantai-rantai
belenggunya.
Kata-kata nasionalisme yang heroik kan? Bisa
membuat kita bersemangat untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan kita.
Apalagi tanggal 25-28 November 2013 kemarin, pemerintah memprakarsai
penyelenggaraan Forum Kebudayaan Dunia di Bali. Sekarang waktunya kita
mendukung kebudayaan kita untuk menjadi kebudayaan dunia. Seperti yang tercantum dalam pembukaan Surat Kepercayaan Gelanggang. Jangan kalah dengan
Bollywood, Gangnam Style atau harajuku. Semangat!
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih atas kunjungannya