Identitas Buku
Judul :
Black Beauty
Penulis :
Anna Sewell (Penerjemah : Linda Boentaram)
Penerbit :
GagasMedia
Terbit :
2013
ISBN :
979-780-675-8
Tebal :
vi + 326 hlm
Fabel biasanya ada adalam cerita anak-anak. Tapi
kali ini, saya membacanya dalam sebuah novel terjemahan berjudul Black Beauty. Black Beauty adalah nama seekor
kuda yang hidup pada era Victoria di Inggris. Kuda hitam dengan tanda bintang putih di dahi
ini lahir dari di sebuah peternakan. Sejak kecil sang induk mengajarkan Black
Beauty dengan kebaikan.
“Kuharap
kau akan tumbuh menjadi kuda yang ramah dan baik, dan tidak meniru sikap-sikap
buruk. Bekerjalah dengan niat baik, angkat kakimu dengan bagus saat berderap,
dan jangan menggigit atau menendang saat bermain sekalipun – hal. 4”
Majikan Black Beauty merupakan pemelihara kuda
yang baik. Dia berprinsip untuk tidak menjual sebelum usia dewasa, yaitu usai 4
tahun. Maka terkenanglah masa kanak-kanak Black Beauty dengan kegembiraan dan
kebebasan, sebagaimana kebahagiaan manusia di masa kecil.
Pada usia 4 tahun, Black Beauty dilatih menjadi
seekor kuda tunggangan oleh sang majikan. Kelembutan dan kehati-hatian sang
majikan dalam melatih, membuat Black Beauty tumbuh menjadi seekor kuda tunggangan
yang baik. Memiliki kecepatan, ketangkasan, dan ketenangan dalam berlari. Ia pun
disukai dan dibeli oleh seorang Hakim, yang juga dikenal sebagai penunggang kuda
yang baik dan peduli pada kudanya.
Rumah kedua Black Beauty tidak jauh berbeda dengan
rumah pertama. Penuh kehangatan dan kasih sayang dari pemelihara kuda. Namun pada
suatu hari, sang majikan memutuskan pindah ke luar negeri untuk pengobatan. Black
beauty pun dipindah tangankan pada seorang sahabat lamanya, yang juga dikenal
sebagai pemelihara kuda yang baik. Tapi ternyata di rumah ketiga inilah
petualangan Black Beauty di mulai.
Bermula dari pemakaian tali kekang yang
menyakitkan dan penunggang kuda yang mabuk, Black Beauty harus mengalami cedera
di bagian lututnya. Cacat yang dimiliki Black Beauty membuatnya turun derajat
dari kuda tunggangan menjadi kuda pekerja. Ya, Black Beauty dijual kepada
seorang pemilik kereta sewaan. Kehidupan keras pun mulai menjadi santapan
sehari-hari Black Beauty. Walau demikian,
Black Beauty tetap bertahan untuk menjadi kuda yang baik. Sebagaimana nasihat
induknya di waktu ia kecil.
Kesabaran Black Beauty membuahkan hasil. Suatu hari,
setelah berpindah tangan beberapa kali ia dibeli oleh nyonya-nyonya muda. Disanalah
ia bertemu kembali dengan pemelihara kudanya di rumah kedua. Kekuatan, kecepatan,
dan rekomendasi dari pemelihara kuda membuat nyonya-nyonya tersebut memutuskan
untuk memelihara Black Beauty dan tidak akan pernah menjualnya.
“Dan
disinilah akhir kisahku. Penderitaanku telah berakhir, dan aku kini mempunyai
rumah – hal. 325.”
Kisah kehidupan yang sarat pesan tersaji dari awal
hingga bagian akhir novel ini. Saya juga tidak merasa bosan dengan paparan
deskripsi yang seringkali hanya menceritakan tempat atau waktu saja. Padahal
biasanya, saya melompati bagian-bagian ini ketika membaca sebuah novel.
“Benar-benar seorang pencerita yang hebat,”
celetuk saya dalam hati kepada Anna Sewell yang menulis novel ini pada tahun
1877. Salut juga pada si penerhemah yang sudah membuat saya tak berhenti untuk
segera menyelesaikan novel ini. Bahkan tak sabar untuk menuliskan catatan ini
sebagai apresiasi atas kegembiraan saya telah memiliki novel Black Beauty.
Gratis lagi *Lirik Gagas Media yang udah kasih novel gratis. Hehehe...
Tidak hanya salut, saya bahkan takjub berkali-kali
dengan isi novel ini. Sarat pesan moral, agama, politik, dan kemanusiaan.
Utamanya, bagaimana cara yang baik dalam melatih dan memperlakukan binatang. Pesan
yang disampaikan dengan halus dan tidak menggurui, membuat saya dapat mencerna semua
pesan yang tertuang dalam novel.
Terakhir, novel ini saya rekomendasikan bagi para
penulis pemula yang membutuhkan contoh novel
dengan pemaparan deskripsi yang jelas, santai, ringan, dan tidak membosankan. Selain
itu, buat para penyuka kuda, novel ini bagus banget buat dibaca, karena didalamnya
mengajarkan bagaimana merawat kuda dengan kebaikan dan penuh simpati.
Terims kasih share-nya Mba. Sangat menginspirasi.
ReplyDeleteTerima kasih kembali mbak..
Delete