Sunday, 24 November 2013

CERITA MOD #CerHar8



Apakah pesawat Raga bisa kembali ke rumah Mod? Bagaimana kondisi pesawat Raga? Jangan buang waktu. Rasa penasaran dalam Cerita Mod edisi 7 akan terungkap di bawah ini.


Hari 8. Minggu

Semakin lama, bulatan merah pada layar semakin mendekat ke arah titik hijau. Titik yang menurut Raga adalah tempat ini. Aku dan Raga tanpa berkedip memperhatikan layar. Kenapa lama sekali ya?

Ngiiiing. Bugh. Suara benda jatuh. Aku menolehkan wajah pada hamparan rumput yang menutupi halaman rumah. Benda putih teronggok di atas rumput. Beberapa langkah dari tempat kami berdiri.

“Itu pesawatku!” teriak Raga berlari mendekati pesawat yang mendarat di atas rumput. Aku mengikuti dibelakang Raga.

Raga mengambil pesawat dari atas rumput. Memeriksa bagian-bagian pesawat.  Tidak ada yang lecet. Raga lalu menekan tombol dibagian samping tubuh pesawat. Ceruk itu sudah kosong. Jadi...

“Kita berhasil! Kita berhasil!” aku dan Raga meloncat-loncat kegirangan. Pengiriman pesan pertama kami menggunakan pesawat Raga berhasil.

Aku dan Raga kemudian bergantian menerbangkan pesawat di halaman rumah. Semua gaya terbang pesawat dicoba. Dari gaya berputar, miring, hingga menukik seperti roket. Benar-benar mainan pesawat yang hebat. Tidak berbeda jauh dengan pesawat sungguhan.

Menjelang sore Raga pamit pulang. Aku masuk rumah dan mandi. Setelah itu menonton televisi. Sebenarnya aku tidak sabar menunggu kedatangan ibu. Ingin sekali bertanya, apakah melati kirimanku sampai ditangannya? Bagaimana cara ibu membuka pesawat? Apakah ibu bersedia membelikanku pesawat seperti punya Raga? 

Jadilah aku menonton sambil mondar mandir ke ruang tamu. Mengintip gapura dari balik jendela. Siapa tahu ibu sudah pulang. 



*****Apakah ibu Mod benar-benar menerima kiriman melati dari Mod? Hm... bisa jadi orang lain yang menerimanya kan? Daripada sibuk menebak, tunggu saja dalam Cerita Mod edisi 9. Sampai jumpa.

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas kunjungannya